Tapi.. Sudahlah
"Riko Ardiansyah"
"Hadir " jawab Riko
kepada Bu Erna guru B. Indonesia.
Riko adalah seorang laki laki
yang mirip seperti tokoh L dalam Film Jepang 'Deathnote'. mirip sekali. yang
aku kenal dia itu orangnya pendiam, dingin, dan tidak bersahabat. aku sangat
tidak suka dengan sikapnya. banyak yang bilang dia aneh. sikapnya seperti anak
kecil, namun pemikirannya seperti orang dewasa. diksi yang dia gunakan juga
kadang tidak semua orang mampu mengertinya. baik itu maksud maupun tujuan.
walaupun dia begitu mirip dengan tokoh L sifatnya berbeda ketika kami saling
berbicara melalui media telephone.
Ketika itu, aku mulai menyukai
Riko karena dia sangat baik. kami menjadi teman ketika mendapati hobi yang
sama. menulis, membaca buku, menonton film, mencoba hal hal yang baru dari
aplikasi menggambar dikomputer. dan bahkan menyukai genre musik yang sama.
ketika aku menyukainya, aku mulai merasa semangat mampu mengembangkan hobiku
bersamanya. namun ketika aku tau dia bersikap seperti itu juga selain kepadaku,
aku merasa kecewa.
Besok adalah hari ulang tahunnya
dan aku akan memberikan hadiah sebagai tanda terimakasih karena pernah mau
menjadi teman menyebalkan yang mampu menyemangatiku. dan aku akan memberikan
hadiah sederhana dengan niat ini untuk yang terakhri kalinya .
" Doni tolong kasih surat
sama coklat ini ke Riko ya. tapi jangan berfikir macem macem ini cuma sebagai
tanda terimakasih. oke? "
" boleh nih coklatnya bagi
satu. haha oke oke, trust me "
" makasih banyak ya Doni..
"
" iyaa.. "
aku memberikan kartu ucapan
dengan tulisan tanganku sendiri dan dua buah batang coklat untuknya. dalam
kartu itu, aku memberikan kesan saat kenal dengannya dan ucapan. aku ikhlas
karena itu hanya sebagai tanda terimakasih dan kenang kenangan buat di kelas 2
SMA ini atau mungkin sampai lulus nanti.
Entah ini hanya perasaanku saja
atau apa. semenjak saat itu kami merasa sama sama malu. malu untuk berbicara,
malu untuk saling bertatapan. dan ia menjadi lebih perhatian kepadaku secara
aneh. aku bisa merasakannya. karena hari hariku menjadi sering teralihkan
olehnya. namun aku selalu berusaha untuk
merasa wajar karena aku takut dia juga bersikap sama dengan orang lain.
semakin hari dia semakin aneh.
banyak hal yang menunjukan bahwa dia mulai menyukaiku. padahal, aku sudah
memutuskan untuk tidak berdiskusi lagi dengannya karena kekecewaan itu. aku
selalu berusaha untuk tetap wajar.
Walaupun aku mengakui bahwa aku
sedang sangat menyukainya dan ingin dekat dengannya lagi. aku tidak bersikap
dan mengungkapkan apa apa lagi untuk dekat dengannya.
pada jejaring sosial, aku meminta
maaf lahir batin kepadanya saat lebaran dan berujung pada percakapan yang
menurutku romantis.
Rina : yaudah kalo gitu aja.
Riko : boleh ga kalo ga gitu aja?
Rina : boleh. emang maunya Riko apa?
Riko : bolehnya apa?
Rina : bolehnya kalo maunya apa
Riko : Maunya rina apa?
Rina : Maunya Rina ke Makkah, Jepang, London
sama orang orang yang rina sayang. kalo maunya Riko?
Riko : Riko diajak ga? Riko mau tidur
sebentar lagi.
Rina : Sama.
haha aku tertawa karena aku
merasa sangat malu saat itu. aku tidak menyangka aku bisa berdiskusi dengannya.
Setelah itu dan selanjutnya kami
saling berkomunikasi secara tidak langsung lewat jejaring sosial. karena kita
mempunyai twitter, dan Riko menyuruhku membuka suatu situs yang mengherankan
yang ternyata semua tentang cinta dari kahlil gibran. aku terkejut dengan tidak
mengerti maksudnya Riko.
Aku merasa Riko mulai tidak berbicara
akrab dengan teman perempuan lain seperti dulu. dan ia menulis itu dijejaring
sosial hanya untukku. dan perubahan lain yang aku rasakan dalam diri Riko. aku
terus memperhatikan gerak geriknya pada jejaring sosial karena saat itu sedang
liburan panjang. dan aku sangat terkejut ketika melihat Riko menullis lagu dan
video boneka beradegan memberi surat yang ternyata itu adalah surat ku! dia
membuatku bingung, dan senang karena sikapnya.
Tiba tiba, pada malam hari dia
mengirimkan aku pesan untuk menghubunginya jika ada perlu dengan memberi nomor
handphonenya. dan aku menjawab iya. lalu dia mengirim,
"gue kangen lu yang dulu
:(" malam itu juga, dia menghapus seluruh jejaring sosialnya dan sejak
saat itu aku mulai menggunakan handphone lagi untuk mengirim pesan ke dia.
sampai akhirnya kami menjadi
begitu sangat dekat namun masih wajar sebatas teman. hanya perkataan dia lebih
lembut dan perhatian yang membuatku mulai tumbuh rasa lebih dari sekedar teman.
aku sering mendapati dia sedang memperhatikanku dikelas. terlebih lagi ketika
pulang buka bersama di lesehan yang romantis bersama teman sekelas dia langsung
menawarkan aku naik motor dan dimotor, dia terus terus bicara kepadaku dengan
banyak pertanyaan yang membingungkan.
Saat ini aku menjadi menjaga perasaan
nya begitupun dia yang kurasakan sama. aku merasa semua sikap ini tak ada yang
pernah diungkapkan langsung. aku merasa telah memiliki hubungan secara pribadi
dengannya walaupun kita tidak pernah saling mengungkapkan.
Saat ini, aku mulai baik hubungannya
dengan mantanku dikelas. aku begitu bingung dan takut jika Riko merasa aku
masih menyukainya. namun, karena ketidakapastian Riko yang tidak aku mnegerti
aku tetap berusaha wajar dan tersenyum dengan mantanku. ketika itu aku merasa
Riko mulai aneh. dan aku berhenti untuk smsan lagi dengannya karena aku melihat
Riko telah mencoba kembali akrab dengan teman perempuannya yang dulu. dan aku
kecewa lagi.
Hari ini aku berolahrga, kami
mendapati posisi yang sama saat berlari. saat ini aku telah fokus dengan
pelajaran sekolah. dan hal itu membuatku deg degan harus disamping Riko. tetapi
lupakan saja, aku takut berlebihan menanggapinya.
Lelah.. ku rebahkan tubuh yang
terkulai lemas sampai terlelap setelah olahraga. selama 1 jam dan cuaca berubah
dari panas terik menjadi hujan deras telah membayar semuanya. Tetapi, aku masih
tak ingin beranjak. menikmati hujan dan segala keindahan yang dihasilkannya.
Aku memimpikan seseorang yang
rasanya ku kenal. sayangnya, Pemuda itu abstrak untuk diingat. Dia menyukaiku
dengan senyuman penuh kasih sayang dan aku pun begitu. ini memang aneh dan
mungkin lupakan saja. tetapi, rasa suka ini masih membekas walau sedang tidak
bermimpi.
Terlintas di benakku hanya ada
bayangan Riko. seseorang yang selama ini ku kagumi dan membuatku nyaman
berteman dengannya. menebak dia adalah mimpiku tadi, itu sulit. Meskipun
begitu, hanya Riko seseorang yang aku
suka dan membuatku merasa senang saat ini.
Tapi, sudahlah.. aku takut
berlebihan lagi menanggapinya.
Comments
Post a Comment