Aku Ingin Berlari!

Dinginnya malam membuat hati ini merasakan pahitnya kerinduan. Pahitnya permintaan maaf atau memaafkan. Pahitnya kepergian. Pahitnya memulai kehidupan tanpa kehadiran seseorang yang telah lama berdiam dihati. Mewarnai dengan tinta hitam putih pada lembar lembar hari selama 3 tahun.

Aku ingin berlari. Meninggalkan semua yang telah kumulai dan bangun belakangan ini secepat mungkin. Imajinasi ku berputar mengelilingi hati, dan rasanya begitu pilu untukku merendahkan hati dan menerima semua kebaikan. Membuka mata untuk melihat sisi indah yang lain yang bisa ku lakukan. Aku tidak sanggup menahan air mata.

Ya. sebaiknya aku mulai memaafkan dan meminta maaf. Lembar harapanku mengatakan bahwa keputusan ini adalah yang terbaik. Aku ingin tak sedikitpun merubah keadaan lagi, namun hati tak bisa beku dikala malam menjelang. Rindu yang menyiksa.

Mamah. Alam bawah sadarmu menyadarkan ku bahwa kamu menginginkan yang terbaik untukku. Mah. Pah. Aku ingin kamu bersabar, aku akan memilih yang terbaik sebisa yang aku bisa pilihkan untukmu. Maafkan aku yang membiarkanmu mencampuri urusan hatiku pada orang yang tak kalian kenal. Biarkan waktu, yang akan menjawab kerisauan ini. Aku akan terus berdo'a dan memikirkan penuh apa yang wajib kulakukan saat ini. Bidang Psikologi, ya menjadi bidang favoritku dan aku harus lebih tertarik dengan hal ini.

Rasanya memang aku ingin berlari menjauhi pikiran dan hatiku yang sedang pemulihan. Namun tenang saja aku akan tetap berusaha menjadi yang terbaik untuk diriku sendiri mah, pah sebelum waktunya harus berpasangan dengan seseorang yang terbaik untuk dirinya, keluarganya, diriku, dan kalian. Semoga suatu hari kamu akan senang mendengar namanya.


Kupejamkan mata ini menghela nafas panjang dan kurasakan mencairnya hati yang diselimuti oleh kerisauan. Semua telah berlalu. Menjadi butiran debu dan hempasan angin. Aku akan tetap bertahan dan berlari. Tunggulah perubahan aku dan perhatikan langkahku. Love.

Comments

Popular Posts