Dua Beruang Hutan (Bagian 2)
Pada Siang hari seperti biasa Beruang Jantan berada dibalik semak belukar untuk menunggu Beruang Betina kembali dari mencari makan dibawah pohon besar yang rindang.
1 jam berlalu dan Beruang Betina belum juga muncul. Hingga akhirnya Beruang Jantan memutuskan untuk pergi. namun, saat ia ingin beranjak pergi dari semak belukar, Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Beruang Betina datang dengan dua Beruang kecil disampingnya. Mereka begitu akrab dan sesekali bercanda saat berjalan.
1 jam berlalu dan Beruang Betina belum juga muncul. Hingga akhirnya Beruang Jantan memutuskan untuk pergi. namun, saat ia ingin beranjak pergi dari semak belukar, Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Beruang Betina datang dengan dua Beruang kecil disampingnya. Mereka begitu akrab dan sesekali bercanda saat berjalan.
Beruang Jantan mengurungkan niatnya untuk meninggalkan semak belukar dan kembali mengawasi Beruang Betina itu. ada keganjalan dalam hatinya ketika melihat Beruang Betina
berjalan dengan Beruang kecil. karena, tentunya anak-anak Beruang itu memiliki Ayah, dan
harapan Beruang Jantan untuk mendapatkan Beruang Betina rasanya semakin kecil .
Beruang betina dan
anak-anaknya sudah tiba dibawah pohon besar yang rindang, mencari beberapa buah yang
mungkin bisa dimakan oleh dia dan kedua anaknya. atau bahkan.. bisa dibawa pulang
untuk disimpan disarangnya. namun, itu semua rasanya tidak mungkin. Karena saat Beruang Betina datang, Pohon Besar yang rindang itu kekeringan dan buahnya
banyak yang busuk.
Maklum saja, sudah 3 minggu dihutan itu belum juga turun hujan. Lapar dan kehausan menjadi kendala utama para Satwa dan Tumbuhan untuk tetap bertahan hidup di hutan ini.
Maklum saja, sudah 3 minggu dihutan itu belum juga turun hujan. Lapar dan kehausan menjadi kendala utama para Satwa dan Tumbuhan untuk tetap bertahan hidup di hutan ini.
Beruang Jantan
merasa iba melihat hal tersebut, sejak awal ia menunggu Beruang Betina datang
untuk memberikan beberapa buah yang didapat dari sisa makanannya hari ini.
Namun, semua Buah itu masih kurang, mengingat Beruang Betina bersama dengan dua anaknya.
Hal itu tidak membuat Beruang Jantan mengurungkan niatnya untuk membantu Beruang Betina.
ia berlari dengan cepat pulang kesarangnya dan mengambil beberapa cadangan Buah yang ia miliki. Dengan nafas yang masih terhela dan tergesa-gesa ia menuju pohon besar yang rindang tempat Beruang Betina dan kedua anaknya itu berada.
Akan tetapi, saat tiba disana ia terkejut karena tak ada seekor beruang pun yang ia lihat..
Beruang Jantan terdiam meratapi Buah yang ada pada genggamannya itu.
Namun, semua Buah itu masih kurang, mengingat Beruang Betina bersama dengan dua anaknya.
Hal itu tidak membuat Beruang Jantan mengurungkan niatnya untuk membantu Beruang Betina.
ia berlari dengan cepat pulang kesarangnya dan mengambil beberapa cadangan Buah yang ia miliki. Dengan nafas yang masih terhela dan tergesa-gesa ia menuju pohon besar yang rindang tempat Beruang Betina dan kedua anaknya itu berada.
Akan tetapi, saat tiba disana ia terkejut karena tak ada seekor beruang pun yang ia lihat..
Beruang Jantan terdiam meratapi Buah yang ada pada genggamannya itu.
Created by : Subarkah Nurhidayat
Comments
Post a Comment